Ini Dia Formula Mengubah Kebiasaan! Review Buku The Power of Habit Karya Charles Duhigg

“Kebiasaan tidak sesederhana kelihatannya…, kebiasaan-bahkan meskipun telah tertanam di dalam benak kita – bukanlah takdir. Kita bisa memilih kebiasaan kita, begitu kita tahu caranya. Tapi, guna memodifikasi suatu kebiasaan, kita harus memutuskan mengubahnya.”

(The Power of Habit, halaman 269-270).

Judul Buku                         : The Power of Habit

Penulis                                 : Charles Duhigg                 

Penerjemah                       : Damaring Tyas Wulandari Palar        

Tahun Terbit                      : 2012 (cetakan ke-27 tahun 2023)     

Penerbit                              : KGP (Kepustakaan Populer Gramedia)             

Jumlah Halaman            : 370 halaman  

Halo Pelahap Buku!

STOP dulu kalau kalian saat ini sedang menulis resolusi untuk tahun baru! Tanpa mengetahui rahasia yang satu ini, bisa jadi resolusi kalian jadi catatan panjang saja. Setelah itu, kalian akan terus berharap resolusi itu tercapai tiap akhir tahun, tapi tetap tidak tercapai juga.

Rahasia yang aku maksud ada di buku The Power of Habit karya Charles Duhigg. Charles Duhigg memaparkan kenapa kebiasaan sulit diubah, kebiasaan pun bisa diubah, cara mengubah kebiasaan, serta contoh kasusnya. Menariknya Duhigg memberikan contoh kasus berdasarkan riset.

Nah, ini dia beberapa hal yang aku dapatkan setelah membaca The Power of Habit.

Kenapa Kebiasaan Sulit Sekali Diubah?

Jawaban singkatnya ya karena memang sudah kebiasaan hehe. Ya, tapi itu benar karena menurut Charles Duhigg kebiasaan itu adalah suatu aktivitas yang sudah kita jalankan berulang kali. Saking berulang kalinya kita melakukan kebiasaan itu tanpa berpikir lagi atau otomatis.

Karena tidak berpikir inilah makanya kebiasaan jadi sangat sulit untuk diubah. Bahkan, kita seringkali merasa bahwa kebiasaan itu sudah takdir. Sebenarnya, kita sedang memvalidasi jika kita sudah terbiasa dan sulit berubah.

Bisakah Kita Mengubah Kebiasaan?

Kita bakal dapat kabar baik setelah membaca buku The Power of Habit. Pasalnya, buku ini menjabarkan panjang lebar jika sebenarnya kebiasaan itu bisa diubah. Bayangkan saja! Seorang pecandu alkohol dengan hidup yang berantakan bisa kok berubah! Dia berhenti mengkonsumsi alkohol dan mendapatkan kehidupan yang baik. Salah satunya ya dengan mengubah kebiasaan.

Bagaimana Cara Mengubah Kebiasaan yang Efektif?

Duhigg menyatakan bahwa kebiasaan bisa diubah asalkan kita mengerti 3 poin penting, yaitu tanda, kebiasaan, dan ganjaran.

DAPATKAN BUKU THE POWER OF HABIT DI SINI

  • Tanda: sesuatu yang memicu kebiasaan kalian. Misalnya: sepatu olahraga jika kalian ingin rutin berolahraga, jam beker jika kalian ingin bangun tepat waktu, dan lain sebagainya.
  • Rutinitas: aktivitas yang sudah biasa kita lakukan tanpa lagi berpikir (otomatis). Misalnya: sulit bangun pagi, bersih-bersih, merokok, dan lain-lain.
  • Ganjaran: kepuasan yang kita rasakan ketika melakukan rutinitas. Misalnya: mengecek HP setelah selesai membersihkan tempat tidur, seporsi pecel setelah berolahraga, rasa lega setelah melihat ruangan rapi dan bersih.

Berdasarkan riset yang dituliskan di buku ini, kalian bisa mengubah kebiasaan dengan efektif jika tanda dan ganjaran masih sama, tapi mengubah sedikit rutinitasnya

Contohnya, kalian ingin berhenti merokok. Tanda ketika kalian sangat ingin merokok adalah selesai makan, mulut terasa pahit, atau bahkan saat kalian merasa tertekan. Ganjaran yang kalian dapatkan umumnya adalah rasa lega, mulut menjadi terasa lebih manis, dan lain-lain.

Sekarang coba ubah kebiasaan mengeluarkan rokok dengan sesuatu yang lain seperti makan permen karet, minum air putih, atau bahkan mengobrol dengan temanmu. Lakukan hal ini setiap kali sensasi ingin merokok datang.

Contoh lainnya adalah ketika kalian ingin merapikan tempat tidur setelah bangun tidur di pagi hari. Cari tanda yang membuat kalian gagal, misalnya langsung scroll smartphone selama beberapa jam setelah bangun pagi sehingga tidak sempat merapikan tempat tidur.

Jika begitu, coba tempatkan smartphonemu agak jauh dari tempat tidur. Setelah bangun langsung rapikan tempat tidur dengan ganjaran scroll smartphone selama 10 menit.

Menurut Duhigg ketiga poin ini tidak selalu sama atau kita sadari. Karena itu, Duhigg memberikan sedikit trik untuk memahami tanda, rutinitas, dan ganjaran dari kebiasaan kita. Nah, dengan tahu persis apa tanda yang memicu kebiasaan buruk kita dan ganjarannya, maka kita bisa jauh lebih mudah mengubahnya.

Bahkan, contoh kasus yang dipaparkan dibuku ini menurutku jauh lebih ekstrem dan berat ketimbang mengubah kebiasaan dari tidak membersihkan tempat tidur menjadi membersihkan tempat tidur ataupun berhenti merokok. Selain itu, Duhigg juga menekankan pentingnya tekad atau kesadaran untuk mau berubah. Tanpa tekad yang untuk berubah, maka tahu tiga poin di atas juga akan percuma. Kalian akhirnya menyerah dan akan kembali kekebiasaan awal.

Buku The Power of Habit ini Cocok untuk Siapa?

Charles Duhigg membagi buku ini dalam 3 bagian, yaitu kebiasaan perorangan, kebiasaan organisasi yang sukses, dan kebiasaan komunitas. Selain itu, tagline buku ini “mengapa kita melakukan apa yang kita lakukan dalam hidup dan bisnis”. Jadi, menurutku buku ini sangat cocok untuk pembaca perorangan, pemilik bisnis, pemilik organisasi, atau komunitas yang sangat penasaran dengan kebiasaan, otak manusia, psikologi, dan pengaruh kebiasaan terhadap kehidupan.

Kalian bisa jadi tidak perlu membaca keseluruhan bukunya dan hanya membaca bagian yang memang relate dengan kalian saja. Ada baiknya juga kalau kalian suka buku dengan gaya tulisan riset yang santai dan tidak kaku.

Menurutku jarak spasi antar baris sedikit rapat jadi siap-siap memicingkan mata. Terjemahannya juga mudah dipahami jadi kita nyaman walaupun harus baca halaman yang berlembar-lembar. Kalau kalian sudah terbiasa membaca buku sejenis dan tebal, mungkin kalian juga bisa melahap buku ini sampai selesai.

Apa Sih Pengaruhnya Mengubah Kebiasaan?

Jangan salah, setelah membaca buku ini aku jadi tahu pentingnya mengubah kebiasaan khususnya kalau kita merasa kalau kebiasaan kita itu kurang baik. Di buku ini dijelaskan kalau dengan mengubah kebiasaan saja, seseorang bisa juga mengubah nasibnya.

Misalnya, ada seseorang yang sudah terbiasa mengkonsumsi obat-obatan terlarang dan tidak bisa mengendalikan emosi tapi berhasil menjadi manajer 2 cabang salah satu brand kopi paling terkenal di dunia.

Ada juga seorang wanita yang tertekan karena bercerai dengan suaminya, menderita obesitas, dan pecandu alkohol berubah menjadi wanita yang sehat berpikiran jerni dan memiliki berat badan ideal bahkan berhasil sampai di salah satu puncak gunung di Mesir. Keduanya seperti terlahir kembali hanya karena mengubah kebiasaan mereka.

Nah, kalau kita bisa mengubah kebiasaan maka daftar yang kita tulis dalam resolusi bisa tercapai dengan lebih mudah dan banyak. Memang! Berubah itu tidak mudah dan membutuhkan proses yang panjang. Duhigg sendiri menyatakan kok kalau ada orang yang bisa cepat berubah tapi ada pula yang masih terus berjuang untuk berubah, ataupun yang masih juga gagal berubah.

Semuanya itu biasanya tergantung dari tekad orang tersebut untuk berubah. Semua contoh kasus yang dipaparkan di dalam buku ini juga nggak bisa berubah drastis dalam semalam. Mereka membutuhkan waktu yang panjang untuk akhirnya bisa mendapatkan kebiasaan baru yang lebih baik.

Itu dia beberapa hal penting yang aku dapatkan setelah membaca buku The Power of Habit. Langsung klik link di bawah ini aja untuk mendapatkan bukunya.

DAPATKAN BUKU THE POWER OF HABIT DI SINI

Sekian dulu review buku kali ini, semoga setelah membaca buku ini kalian bisa mencoret daftar resolusi tahun baru karena sudah memang sudah tercapai hanya dengan mengubah kebiasaan lama ke kebiasaan baru.      

 Media Sosial:

YouTube: Satu Kataku

Instagram: andri_surya

Facebook: Andri Surya

Blog: bukubukuseru.wordpress.com